Wednesday, June 26, 2013

Oh Men What a Book part 2 -_-

Ceritanya, aku belum sempat cerita kalo kemarin itu sebelum ngumpulin tugas autobiografi sama dosen bahasa indonesia, aku sama Wulan pulang ke 'hometown' - bahasa agak gaulnya 'kampung' - kami, kota Tebing Tinggi tercinta sehingga kami telat ngumpulin itu tugas autobiografi. Gara-gara itu kami kena hukuman. Hukumannya apa? Selain nilai Bahasa Indonesia maksimalnya cuma bisa dapat B ("Ya itupun kalo beruntung", kata beliau), kami juga disuruh buat catatan harian dari tanggal 7 Januari - 15 Januari 2013. Catatannya dibukukan juga -__-

Awalnya bingung ini mau kasih judul apaan. Sempat aku kasih judul 'How to Get My B' tapi kedengaran kayak buku panduan belajar, itupun cuma dapat B. Nah tiba-tiba aku teringat satu film. Pemeran utamanya si Will Smith Sihaloho, ceritanya dia susah payah gitu menggapai kebahagiaan dalam hidupnya, hidupnya susah gitu, pokoknya judul filmnya 'The Pursuit of Happyness'. Jadi biar agak cemanaaaa gitu cemananya, aku kasih judul 'The Pursuit of B' haha agak cemana yakan hahaha matilah.

Dan untuk covernya...
Covernya depannya menggambarkan seorang malaikat tanpa sayap yang sedang kehilangan harapan, bukan karena dia engga punya sayap, bukan. Dia kan lagi naik awan indosiar, ngapain pake sayap. Dia kehilangan harapan karena dia takut engga bisa meraih nilai B. Dia galau. Gitulah kira-kira.

Nah kalo di bagian belakangnya ini menggambarkan seorang cewek yang lagi takut dan akhirnya dia nangis. Dia nangis bukan karena dia takut enggak bisa dapat nilai B, bukan. Dia nangis karena matanya kemasukan daun. Anginnya kencang disitu. Oke gak nyambung.

Yaudalah pasti semua penasaran gimana isinya yakan yakan yakan *senyum najong*. Oke langsung saja ini sekilasnya :

Kamis, 10 Januari 2013
            Hari ini jam 08.00 WIB ujian Matematika aaaaakkk! Dan sialnya, pas lembar soal lagi dibagi, aku baru sadar kalo aku lupa bawa kartu ujian. Oh Bumi telanlah aku dan muntahkan aku di kamar kostku biar aku bisa cepat ambil kartu ujian. Tapi ternyata Bumi enggak mau, dia lebih suka aku berjuang sendiri ke kost. Benar, aku harus ngebut naik motor ngambil itu kartu ujian. Selesai ngambil, ya pasti ngelanjutin ujian. Ujian berjalan dengan cukup.. ya cukup lancar.
            Jam 15.00 WIB jumpain dosen Bahasa Indonesia buat bicarain masalah tugas-tugas yang belum dikumpul. Dan untuk aku, aku harus buat Catatan Harian sama Analisis Kesalahan Koran untuk memperbaiki nilai. Abis itu, buat buang suntuk karena tugas, kami duduk-duduk di tempat duduk belakang musholla Faperika. Eh ketemu sama bang William bang Santo. Tapi sebelum kami ngejumpain abang-abang itu, kami jalan-jalan ke biro. Pas dekat sama pintu masuk, Titin teriak, “ENCOP!” Aku pikir entah kenapalah dia tiba-tiba bilang encop, yang tiba-tiba jadi gak warasnya dia atau apa. Ternyataaaa dia dapat uang seratus ribu, sodara-sodara. DAPAT SERATUS RIBU! Dan disitu aku ngerti satu hal.. Sedih kali rasanya waktu kau lagi jalan-jalan berdekatan sama kawanmu dan tiba-tiba kawanmu itu nemu uang (bukan uang monopoli). Kenapa bukan awak aja yang liat duluan? Kenapaaaa?!!! Langsunglah kami datangin bang Santo sama bang William yang lagi duduk di DPR (Dibawah Pohon Rindang), enggak jauh dari biro, buat ngabarin penemuan uang tadi dan kami berlima menyusun rencana traktiran. Tapi enggak lama datang kakak-kakak dan dia bilang kalo dia kehilangan uang seratus ribu. Oh men wkowko. Gak jadi makan-makan.
            Malamnya kami ke Café Orange buat makan malam dan ngerjain tugas peta disana. Menjelang jam 10 malam, pulang dah.

-MV-